Indonesia – Ceko Sepakat Perkuat Kerja Sama Bidang Kesehatan, Transisi Energi Dan Minyak Nabati

By Abdi Satria


​nusakini.com-Bali-Indonesia - Ceko semakin memperat kemitraan bilateral, termasuk untuk atasi pandemi dan memulihkan ekonomi pasca pandemi. Sejumlah kerja sama prioritas kedua negara melingkupi kerja sama kesehatan, energi, digital, serta kerja sama industri militer. Secara khusus, Ceko sepakat untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi industri tersebut di atas, khususnya alat-alat kesehatan.

Kesepakatan optimalisasi kemitraan tersebut ditegaskan kembali pada Forum Konsultasi Bilateral (FKB) ke-2 antara Indonesia dan Ceko yang digelar di Bali, 08 Desember 2021. Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Duta Besar Ngurah Swajaya, sementara delegasi Ceko dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Republik Ceko Duta Besar Martin Tlapa.

Forum Konsultasi Bilateral sepakati kerja sama strategis lainnya, termasuk dalam konteks Uni Eropa, dalam kapasitas Ceko sebagai Presiden Uni Eroa paruh kedua tahun 2022. Kerja sama yang disepakati mencakup strategi wujudkan target perdagangan menjadi US$ 1 milyar tahun 2024, investasi, promosikan sawit lestari, dan kerja sama bidang keamanan, khususnya penanganan kejahatan lintas negara, seperti kejahatan siber.

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Ngurah Swajaya menilai positif pertemuan ini karena banyaknya persamaan posisi kedua negara dan apresiasi Ceko atas kepemimpinan Indonesia di G20, ASEAN, isu perubahan iklim dan potensi ekonomi digital Indonesia.

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Ceko memiliki kedekatan secara historis sejak awal kemerdekaan Republik. Kerja sama bilateral selama ini telah berlangsung secara produktif, dengan Ceko, sebagai salah satu negara di Eropa Tengah dengan kepentingan yang kerapkali selaras dengan posisi Indonesia," tutur Dubes Swajaya.

Kedua negara juga sepakat untuk kerja sama konkrit bidang perubahan iklim dan apresiasi strategi Indonesia “leading by example".

Kedua negara juga memberikan perhatian khusus pada stabilitas kawasan dan dunia. Untuk itu, Ceko juga mengakui peran penting Indonesia sebagai penyeimbang dalam konflik dan rivalitas yang berkembang di kawasan.

Indonesia dan Ceko terus perkuat hubungan bilateral berdasarkan kesamaan kepentingan. Ceko juga menyampaikan dukungan proposal Indonesia untuk membentuk Intergovernmental Group (IGG) on Oilseeds, Oils, and Fats dalam wadah internasional FAO, dan mengapresiasi tingginya minat pada program pertukaran pelajar antara kedua negara.

Memanfaatkan FKB, Indonesia juga mengusulkan program studi perbandingan bersama tentang keberlanjutan minyak nabati oleh masing-masing lembaga riset atau universitas di kedua negara.

Delegasi Ceko juga diikuti unsur pengusaha yang bergerak di bidang alat kesehatan dan telah lakukan forum bisnis di Jakarta yang dikoordinasikan KADIN Indonesia. Dalam Forum Bisnis ini terdapat potensi investasi dan perdagangan alat kesehatan antara Rp. 200 – 500 milyar sebagai langkah awal penguatan rantai pasok global industri tersebut di kawasan.

Disamping hadiri FKB ke-2, Wakil Menlu Ceko juga lakukan pertemuan bilateral dengan Menlu RI, Menko Perekonomian, Wamendag, Wamenhan serta menghadiri Bali Democracy Forum ke-14.(rls)